Cinta Penuh Liku

Perempuan manakah yang tak goyah jika disuguhi rayuan manis khusus untuk dirinya? Terlebih jika yang merayu merupakan orang yang selama ini sangat dikaguminya. Pastilah tak dapat dipungkiri rasa senang yang membuncah di hatinya.

Demikianlah yang dialami oleh Fira Anggraheni, gadis remaja yang mandiri dan penuh tanggung jawab, dalam novel Kuingin Jadi Sajadahmu. Robert Brady, cheef kenamaan yang lama dikaguminya memintanya untuk bersedia menjadi pendamping hidupnya. Fina sangat haru dan seakan tak percaya terhadap apa yang dialaminya. Namun, seperti biasa ia selalu meminta pertimbangan terhadap Farid, adik semata wayangnya. Spontan, Farid yang juga tahu perasaan senang kakakya langsung mengiyakan (hal. 126-136).

Sayang, sangat singkat ia mengenyam madu manis pernikahan dengan Robert. Dalam usia kehamilannya yang baru menginjak usia empat bulan, ia ditinggal dengan cara sadis oleh suaminya. Sepulang menjalani syuting di Sumatra, Robert yang ia kenal dengan penuh halus, lembut dan kasih sayang tiba-tiba berubah menjadi bak harimau gila yang ganas menakutkan. Di dalam kamar, Robert dengan paksa membekap mulut Fina dengan sapu tangan. Perlahan Fina lemas dan tak sadarkan diri.
Alangkah kagetnya ketika Fina menemukan surat cerai dan foto-foto telanjang dirinya dengan suami dan Gaino teman suami bejatnya. Dalam tidak sadarnya, tubuh wanita yang bertubuh buncit itu telah dikeroyok oleh dua lelaki bejat yang telah dilumuri nafsu setan (hal. 142-148).

Kisah pertemuan Fina dengan Robert berawal dari lomba masak di Jakarta yang diikutinya. Pada usia yang sangat muda, ia dan Farid ditinggal mati oleh kedua orangtuanya dalam sebuah kecelakaan. Keadaan seperti itulah, yang membuatnya menjadi wanita mandiri, tanggung jawab, dan penuh perhatian kepada adik semata wayangnya. Setiap hari dengan tangannya yang ahli memasak, ia menjual nasi uduk di pasar untuk memnuhi biaya hidup dan biaya sekolah adiknya. Walaupun ia mempunyai seorang paman yang baik hati, ia tak ingin menjadi benalu dalam kehidupan pamannya. Ia tak ingin tergantung pada siapapun. Untuk itu, kemudian ia lebih memilih hidup mandiri walau dengan keadaan yang serba pas-pasan.

Hingga suatu ketika, ia bermimpi untuk merubah nasib hidunya. Dengan keterampilan masak yang ia miliki ia bertekad untuk menjadi juara lomba memasak yang diadakan di ibu kota. Robert yang ketika itu menjadi juri perlombaan merasa kagum dengan masakan olahan Fina. Bersamaan dengan kehendak Tuhan, akhirnya iapun menjadi juara dan mendapat hadiah rumah mewah di ibu kota. Dari sana pulalah cinta tragisnya dengan sang juri dimulai.

Begitulah sekilas isi novel karya Fahri F. Fathoni ini. Novel sederhana namun memberikan banyak hikmah atau pelajaran pada para pembacanya. Novel ini sangat pantas dinikmati oleh kalangan remaja, dewasa, ataupun mereka yang ingin menentukan pendamping hidupnya. Dengan cerita tersebut kita bisa lebih hati-hati dan waspada dalam menentukan pasangan hidup. Kita harus lebih hati-hati, dengan tidak hanya menilai seseorang dari dhohir-nya saja.

Selain itu, novel ini juga bisa dibilang novel motivasi bagi mereka yang sedang jatuh dalam keadaan terpuruk. Bagaimana Fina bangkit dengan semangat hidupnya ketika ia ditinggal mati oleh orang tuanya, dan bagaimana pula ketika ia bangkit setelah pernikahan sucinya dikhianati oleh suami bejatnya.

Usia yang bisa dibilang dini bagi seorang penulis novel ini yang masih 18 tahun, tak mempengaruhi alur cerita yang telah dibuatnya. Dalam karya perdananya ini, penulis menuguhkan alur yang bagus dan tidak membuat pembaca bosan. Lebihnya lagi, pada setiap bagian ceritanya selallu ada sesutu yang mengagetkan, yang tidak bisa ditebak.

Layaknya tidak ada gading yang tak retak, ada beberapa bagian yang ceritanya terkesan kekanak-kanakan dan bertele-tele. Seperti yang ketika membuat bumbu nasi yang monoton (hal. 13).

Selain itu, Kadang terdapat beberapa cerita yang aneh dan seakan tidak mungkin. Seperti keadaan psikologis Fina yang diceritakan begitu cepat dari trauma masa suramnya ditingal suami bejatnya. Semudah dan secepat itukah Fina terhibur atau sembuh dari sakit hatinya (hal. 149-150). ***

Data Buku
Judul : Kuingin Jadi Sajadahmu
Penulis : Fahri F. Fathoni
Penerbit : Safirah, Yogyakarta
Cetakan : I, 2013
Tebal : 211 halaman
ISBN : 978-602-7723-26-9
*telah dimuat di Harian Bhirawa (31 Mei 2013)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Made with by Odd Themes

© 2013 Odd Themes, Inc. All rights reserved.